Showing posts with label narsis_area. Show all posts
Showing posts with label narsis_area. Show all posts

Tuesday 5 June 2012

everyday is holiday @ jogja

sepertinya, ungkapan judul diatas benar benar sesuai buat jogja. kota itu menyimpan berjuta kenangan dari setiap manusia yang mengunjunginya *lebay dikit boleh lah*.
tanggal 17 mei sampai 20 mei bulan kemaren saya ikut merasakan hawa liburan di jogja yang ramah dan......lengket euyy..*hampir setiap kali keluar penginapan, badan saya langsung lengket kena keringat*...hihihihihihihi

ceritanya, beberapa minggu sebelumnya telah direncanakan sebuah event oleh teman-teman pecinta lensa manual. lokasi yang terpilih adalah Yogyakarta. sayapun mulai menyiapkan jadwal dan menghitung hari *elaaaaah kyk lagu*..maksudnya sih biar tau ada berapa hari yang harus saya ambil cuti demi mengikuti acara itu.
dan tentu saja ada agenda rahasia yang terselip diantara liburan itu, kopdar dengan siapapun MP-ers jogja yang sempat dihubungi (padahal yang dihubungi cuman seorang doank sih *towel2 Ve*)
setelah tanggalan diintip, maka tahulah saya bahwa antara tanggal 17-20 mei adalah hari cuti bersama. sudah pasti pemesanan tiket kereta akan susah. saya dan Mas Joko (beliau adalah partner perjalanan kali ini : selanjutnya disingkat MJ) bergantian memesan tiket KA ekonomi untuk berangkat dan pulang ke jogja.

malam tanggal 16 mei, tas carrier kesayangan mulai diisi dengan :
  • stok pakaian selama 4 hari lengkap dengan kolor tidur kesayangan (kalo gak pake kolor-kolor ini dijamin bakal susah tidurnya) ;
  • peralatan bebersih ;
  • ransel kesayangan yang berisi sarung, print peta dari googlemaps, Nikong, dan 9 roll film yang udah dipilihin ;
  • tripod (apa jadinya motret malem tanpa flash atau tripod, pasti shake semua) ;
oke, perlengkapan sudah disiapin dan seorang LM-ers (sebutan untuk member Lensamanual.net) bernama asli Gumilang sudah saya hubungi. dia menyanggupi untuk memesankan penginapan murmer untuk kami selama di jogja.
kamis pagi saya dan MJ sudah duduk dengan nyaman di atas bangku ekonomi KA Pasundan. sedikit fakta soal MJ yang diceritakannya dalam perjalanan selama hampir 7 jam ini adalah :
  • MJ pernah berkuliah sampai lulus sambil membagi waktu dengan berjualan. dia tidak jadi kuliah S2 dan memilih untuk menikah, sementara biaya S2 yang ditabungnya akhirnya digunakan untuk membiayai S1 istrinya hingga lulus *cihy banget deh MJ* :D ;
  • pada jaman mahasiswa, MJ hobi banget manjat gunung. hampir setiap libur tengah semester atau libur semester selalu diisi dengan acara manjat gunung ;
  • MJ baru belajar bermain kamera beberapa bulan ini setelah mendapat warisan sepaket kamera analog bekas kena banjir dari ayah mertuanya  *ngakak* ;
jam 13.30 kereta sampai di stasiun Lempuyangan. diujung pintu kereta, gadis-gadis belia terlihat berebutan naik, sepertinya mereka akan mudik kearah barat yogyakarta. salah satu diantara mereka (imut dan cantik dengan jilbab modisnya) menanyakan nomer gerbong kepada saya, yang langsung saya benarkan...
"aahhh andai saja tujuan saya ke bandung..mungkin kita akan satu kereta nduk" *ngomong dalam hati doank*..hihihihihi
ups...stop ngayalnya....waktunya dhuhuran. saya dan MJ bergantian sholat dhuhur sambil menjaga barang bawaan kami.

usai sholat dhuhur laparpun melanda, sementara tempat penginapan kami berada di dekat balaikota yang berjarak kurang lebih 2,6 Km dari Stasiun Lempuyangan. MJ mengajak berjalan kaki mengingat tidak ada TransJogja yang melewati jalur kami ke arah penginapan. dengan berbekal peta cetak hitam-putih dari google (beneran gak berani pake gugelmaps yang di HP karena takut keabisan baterai dan gak bisa ngontak Mas Gumilang), kamipun melalui rute sbb :
  1. jl. Lempuyangan : kearah timur melewati flyover lalu ke jl Kompol Bambang Suprapto;
  2. jl. Kompol Bambang Suprapto : lurus kearah timur, beperapa puluh meter berjalan, kami menemukan tempat makan siang kami, Tahu telor khas Blora. makanan yang cukup familiar dengan lidah saya. tahu digoreng dengan telur kocok lalu dipotong potong bersama lontong, disiram dengan bumbu encer bercampur kuah acar yang berasa asam gurih dan ditaburi kacang goreng (taburan kacang goreng ini yang membuat rasanya lebih mantep). perjalanan dilanjutkan, kami masih harus berjalan kaki hingga perempatan lampu merah-kuning-hijau (disebut semua euy) dan berbelok kanan ke  jl. Ipda Tut Harsono / Jl Timoho ;
  3. jl. Ipda Tut Harsono / Jl Timoho : saya bingung, di google maps jalan ini dinamai jl . Ipda Tut Harsono namun di sana jalan ini dinamai  Jl. Timoho. lurus ke arah selatan hingga perempatan lagi maka kami sudah sampai di depan balaikota, penginapan kami adalah Wisma BKKBN yang berada di arah timur balaikota, tepatnya di Jl. Kenari ;
berjalan sejauh hampir 3 Km selama 1 jam sambil membawa tas carrier memang bener-bener melelahkan. alhamdulillah siang itu kami terbantu dengan cuaca jogja yang berawan, jadi terik matahari siang tidak terlalu menguras tenaga kami. sampai di penginapan, kami langsung diantarkan menuju kamar kami, lumayan juga, dengan harga per kepala per malam Rp. 60.000,- kami sudah mendapatkan kamar dengan AC dan saluran TV mancanegara.

sudah hampir sore dan kami selesai bebersih. rencana selanjutnya adalah ke malioboro. ada agenda dadakan yang semestinya batal dilakukan, namun dengan izin Alloh SWT, agenda itu tiba-tiba bisa dilaksanakeun sodara sodara... *ngekek*
dan agenda itu adalah...kopdar dengan Vera...uhuyyy..ehemmm..uhukkk...
saya siap dengan tripod dan ransel mini yang berisi Nikong, beberapa rol film dan sarung, sementara MJ hanya membawa DSLR kesayangannya. dan kamipun kembali berjalan kearah malioboro (sejauh 3 Km lagi). bener bener bekpeker ngirit.
sampai di malioboro, adzan berkumandang dari masjid kantor gubernur, saya dan MJ memutuskan untuk magriban disana, sementara Vera masih terjebak diatas transjogja. 
usai sholat magrib, ternyata ada dzikir bersama (tahlilan) rutin. kamipun tertahan, dan mengikuti tahlilan sampai selesai..daaaann..jengjreeeeng..dapet bonus nasi kotak masing-masing untuk saya dan MJ *lumayan, jatah makan malem*
okehh...Vera udah nyampe dan selesai sholat di mesjid dekat BIC (sampai sekarang pun saya enggak tau dimana BIC berada). gathering pointnya ditentukan di depan gubernuran. kami bertiga pun bertemu. 
Momen yang pas, liburan panjang membuat Jl Malioboro jadi lautan manusia, kami bertiga akhirnya mencari tempat yang nyaman untuk sekedar ngomong ngalor-ngidul. pilihanpun jatuh pada Cafe Raminten, tempatnya ada di lantai 2 Mirota Batik. 
Vera yang jadi penunjuk jalan, sementara saya dan MJ mengekor sambil kebingungan nyari jalan. dengan susah payah menembus kerumunan pengunjung Mirota Batik, kami sampai di dalam Cafe Raminten, suasananya lumayan nyaman dengan pencahayaan yang romantis..uhuyy...
tapiiiii....MJ menangkap pemandangan yang aneh. di ujung tempat duduk atas ada segerombolan laki-laki yang berpakaian ketat dan berdandan seperti wanita...olalaaaa..kami salah momen...sepertinya malam itu waktunya manusia-manusia "dual-mode" berkumpul disana. cepet-cepet kami bertiga kabur dari situ. dan dengan kebingungan, kami masih mencari tempat lain.
kami bertiga berjalan kearah selatan hingga akhirnya menyerah di perempatan diseberang Monumen 1 Maret, sambil menunggu jam 8 (Vera harus pulang pada jam itu) kamipun nyepot disana, Mj mulai mengambil beberapa gambar, dan saya mulai membongkar tripod.
berikut ini sebagian kecil hasil jepretan malam itu.






lelaki dalam foto diatas adalah MJ :D

hasil jepretan lengkapnya ada di album ini.
nb : 2 gambar berisi foto Vera tidak dipublikasikan karena tidak mendapat ijin dari ybs. :D

waktu menunjukkan pukul 19.30, waktunya Vera balik ke alamnya kosannya :D
sementara saya dan MJ harus balik ke penginapan, hari ini saya dan MJ sudah berjalan hampir 6 Km, gak mungkin kalau harus berjalan lagi ke Wisma BKKBN. kami bertiga memilih naik Transjogja dari halte di depan Vredeburg (yaiyalaaah..halte yang lain jaraknya jauuuh banget). kamipun mendapat arahan dari Mbak penunggu halte, saya dan MJ  dapat jatah naik duluan dan kami berpisah dengan Vera disini diiringi dengan lagu indonesia raya...*halah, opoooo iki* :))
kali pertama naik Transjogja, dengan pedenya saya berdiri tanpa berpegangan. belum beberapa meter bis berjalan, saya sudah sempoyongan. goyangan bis macem gini bisa bikin ibu hamil langsung melahirkan di tempat, dan bisa bikin cowok ganteng dan gagah jadi terlihat culun. daripada keculunan saya terulang, maka saya lebih memilih berpegangan pada gantungan yang tersedia, tentu saja hal ini tetap saya lakukan dengan tetap membayangkan resiko penumpang lain akan pingsan teracuni bau ketiak penuh keringat dari seorang lelaki ganteng yang telah berjalan kaki sejauh 3 Km lebih sejak sore. 

oke bek tu topik, sesuai arahan Mbak penunggu halte tadi, kami turun di halte jl. Kusumanegara. disinilah awal kekonyolan terjadi.
harusnya kami turun di halte jl kusumanegara yang ke-2, bukan halte yang ini. . apa  mau dikata, kami akhirnya jalan lagi sekitar 1 Km, melewati jl. Cendana dan kembali ke arah jl. Kenari. bener-bener malam yg melelahkan.
sampai di penginapan. kami maka jatah nasi dari tahlilan di Masjid Gubernuran tadi.
dan tidak menunggu lama. rasa lelah bercampur kantuk telah sukses mengantarkan kami tidur.

18 Mei, masih pagi dan masih di jogja (walaupun semalem udah mimpi jauh-jauh ke jepang cuman buat nongkrong ngopi doang). suasana di penginapan jadi lebih ramai karena rombongan LM-ers dari bandung (Mang Ujang, Mang Hadiana dan 3 orang yang lain) baru tiba tengah malam ketika saya dan MJ ngorok berjamaah.
pagi itu Mang Ujang (disingkat MU) sudah rapi duluan, dia dan rombongannya lalu berangkat nyetrit di sekitaran malioboro. sementara saya dan MJ masih malas-malasan, bekas perjuangan jalan 6 Km semalam ternyata masih membekas (membekas capek dan menagih jam tidur yang lebih panjang).
usai mandi (mandinya sendiri-sendiri loh), saya dan MJ menyusul rombongan MU ke Malioboro. belajar dari pengalaman malam sebelumnya, kami langsung menuju halte terdekat yang berada di blok sebelah belakang penginapan kami. disana kami menemukan rombongan MU sudah selesai sarapan di warung sekitaran halte.
MU curhat soal sarapan paginya :
"tau gak sih, tadi kami sarapan kupat tahu, bumbunya kyk kuah, enceeeer banget, udah gitu asem...gak kyk kupat tahu di bandung sana"...
mendengar curhat itu, saya cuman nyengir, karena siang hari sebelumnya, saya dan MJ kekenyangan makan makanan seperti itu...dannn...enak kok...
mungkin lidah bandungnya MU masih perlu beradaptasi dengan lidah jogja.
gak lama kami menunggu, bis Transjogja yang goyangannya seheboh wahana tornado pun datang. kami menumpang hingga halte Taman Pintar. turun dari halte, kami langsung memainkan kamera masing masing. 
numpang narsis dikit, pake kamera pinjeman (foto nyulik punya Mang Hadiana dari sini)


MU dan rombongannya asik mengabadikan gedung BI dan kantor pos, sementara saya dan MJ yang masih kelaparan langsung menyerbu lapak soto kaki lima di depan gedung BI.
review sarapan kami  :
Soto Jogja
  • lokasi : parkiran depan gedung BI, Jogja
  • harga : Rp. 5000 / porsi
  • rasa : uenaaaaaakkk (mungkin karena kombinasi rasa lapar dan penasaran)
  • penyajian :  mangkuk soto disajikan dengan ditumpuk 2 lapis, tujuannya agak penikmat soto tidak kerepotan mengatasi panasnya mangkuk pertama.

kenyang menikmati soto pagi, saya dan MJ lanjut memotret kantor pos hingga ke Vredeburg (MJ dan rombongannya udah duluan).




nah ini patung yang sudah jadi inceran semalam :D


aahh lupa nge-crop frame item itu
nb: foto-foto vredeburg yang lain ada disini yah

1 jam ngubek-ubek Vredeburg, kami berpindah ke Mirota Batik, masih sama dengan malam sebelumnya, tempat ini ramai. saya yang dari awal ngincer canting dan perlengkapan membatik hanya bisa membeli beberapa biji canting dan sebongkah lilin cokelat dengan bonus tanya jawab dengan boso kromo alus dengan simbok pembatik disana. 
berikut suasana di dalam Mirota Batik (foto nyomot dari sini)


karena hari itu adalah Jum'at, maka tidak menunggu adzan, setelah nyetok beberapa kotak Bakpia, saya dan MJ balik ke penginapan dan priper untuk sholat Jum'at di masjid Balaikota.
usai sholat Jum'at, dengan masih bersarung, kami langsung ke warung simbah di depan penginapan. berikut reviewnya :
Warung Mbah (lupa namanya)
rasa : superrrrrrrr ;
harga : per porsi Rp. 5.000,-an ditambah lauk Rp. 2.000,- dan keripik tempe Rp. 500,- per lembar ;
penyajian : standar.

suhu jogja benar-benar panas ketika siang. siang itu kami memilih berisitirahat siang di penginapan sambil menyusun rencana motret sore ke Prambanan.
rencana tinggallah rencana, kami bablas tidur hingga jam 4.30, sudah terlalu sore untuk naik bis ke arah Prambanan.

18 Mei, setelah magrib.
rombongan MU sudah berpindah ke penginapan yang lebih dekat dengan lokasi acara Ultah LM.net, rombongan dari LM-jatim datang mengisi kamar kosong yang ditinggalkan MU dan rombongannya. agenda malam itu adalah mengisi perut gerombolan LM-Jatim termasuk saya dan MJ. setelah muter-muter ke arah UIN, Gejayan dst. kamipun memilih untuk makan nasi gudeg di sekitaran Tugu. 
yaaayyy..motret tugu yang saya inginkan bener-bener terwujud. setelah menemukan warung gudeg langganan Mas Iwan (salah satu pentolan LM-Jatim), saya segera meminjam tripod dan bersiap memotret Tugu.
untung tak dapat ditolak, malangpun demikian *eh*...datang segerombolan ABeGe memenuhi tugu dan.....merusak pemandangan...hiiiih *mecucu*
mereka pada narsis berlama lama disana, sementara saya di pojokan barat tugu dengan manyun menunggui mereka pergi dari spot itu. seorang teman memberikan ide pada saya untuk me-motion-blur-kan saja mereka, dan sayapun mengikuti saran itu. berikut ini hasilnya :




kesampaian juga hasrat memotret tugu (walaupun hasilnya underexposed)...hihihihihi.
usai menyantap seporsi nasi gudeg, kami kembali ke penginapan untuk istirahat malam dan menyiapkan diri untuk acara inti besok pagi.

19 Mei, Pagi
pukul 07.30 kami sudah standby di luar kompleks Makam Kota Gede, pembagian kaos disusul pembagian kelompok untuk nyetrit di dalam Kompleks Makam dan perkampungan Kotagede pun dimulai. berikut beberapa jepretan saya.



pintu masuknya nih


nah ini tembok dibelakang pintu masuk (ndak tau namanya)


menara Jam (under exposed)


masuk dikit ke kediaman abdi dalem (atau juru kunci mungkin)


nah ini Gapuranya



eh ada tulisannya


beralih ke perkampungan warga yang suempiiiiiiiit tapi bersiiiiiiiiiih
pssst...sisa foto yang lain ada di album Kotagede yak  :D
sayang banget 1 roll berisi jepretan perkampungan ini gagal terdevelop. jadi...saya pinjemin poto teman2 LM deh buat visualisasi :D
nah poto dibawah ini jepretan Kang Iwa yang di post dimarih (punten Kang Iwa, nyomot gak bilang-bilang) :







hampir 1 jam blusukan masuk gang-gang sempit, sampailah saya di Omah UGM, berikut penampakannya (tetep nyulik dari poto punya sodara-sodara LM karena roll saya gagal) :

yang ini dari mas Ngatemo :





nah yang ini model paling laris di Omah UGM

dijepret oleh Mas yang punya profile disini.

mari kita lihat wajah modelnya dengan lebih dekat.....

(dijepret oleh Mang Hadiana).
selesai rangkaian acara pagi, kami dipersilahkan kembali ke penginapan masing-masing untuk leyeh-leyeh sambil nungguin penutupan. namun beberapa orang termasuk saya dan MJ memilih untuk menghabiskan roll film kami ke Tamansari. 
berikut ini beberapa jepretan nikong :


pintu masuknya


lorongnya bikin sesek...jangan-jangan saya claustrophobia yak


tangga naik ke "ruang oval"


andai punya lensa yang lebih lebar lagi..*ngayal*


salah satu jendelanya

sekeluar dari lorong-lorong itu, si Niko tiba-tiba macet, dan memerlukan usaha ekstra keras untuk mengeluarkan roll yang sudah terekspose dari tubuhnya. dengan kondisi darurat semacam ini (kamera cuman sebiji, macet pula). maka mulailah cara darurat dilakukan :
- keluarkan sarung dari tas ;
- masukin Niko kedalam tas ;
- tutupin lubang tas pake sarung ;
- bongkar body Niko di dalam "darkroom" dadakan ;

yess...roll yg habis udah sukses dikeluarkan, roll fresh dimasukin dan, Niko pun menjepret kembali.










hidran euy...*geje*...

btw, album lengkap edisi Tamansari ada disini yah :D

hampir magrib ketika kami keluar dari tamansari. salah satu teman harus segera pulang ke Surabaya. dan saya dan seorang teman yang lain kebagian tugas mengantar ke bandara...
degggg *langsung kebingungan*.....
baru 3 hari kenalan dengan Jogja udah harus jadi Navigator. alhamdulillah Mas Iwan, memberikan petunjuk ke arah Bandara Adi Sucipto.
berbekal petunjuk arah dari Mas Iwan dan gugelmaps serta signal GPS si Samsul (hape saya) yang matek-urip kami bertiga berangkat (mengingat waktu keberangkatan pesawat kurang dari 1 jam).
beberapa menit perjalanan lancar melewati Jl. Timoho hingga ujung di pertigaan UIN, kami berbelok ke kiri menuju arah Bandara. 
waktu keberangkatan tinggal 45 menit dan macet menjebak kami hingga sampai di bandara menyisakan 15 menit waktu menjelang keberangkatan.
*ngelus dada bareng-bareng deh*....
malam hari setelah isya, acara penutupan digelar di Wisma Martha. hidangan malam itu adalah 2 gerobak angkringan nasi kucing dan lauk-pauknya.
nyamnyam deeeeh...*ngabisin nasi kucing + kopi jahe*
acara ditutup dengan bonus sesi motret model bareng....*langsung hilang mood*
alhamdulillah kali ini modelnya berpakaian adat jawa dan lebih tertutup *tetep gak mau motret, karena Niko udah terlanjur dimasukin bengkel*

20 Mei, pagi. saya dan MJ bangun pagi-pagi dan nyari sarapan. 
btw, sarapan kali ini hampir mirip dengan soto jogja depan BI yang uenaak itu. cuman lebih kumplit penyajiannya dengan kecambah mini, dan kripik tempe.
review :
soto jogja (lagi) :
rasa : lidah emang gak pernah bohong, walaupun sederhana, Soto BI tetep paling enyaaak. untuk menutupi rasa hambar dari soto pagi itu saya mengucurkan air perasan jeruk dengan agak banyak (taktik menambah nafsu makan).
penyajian : cantik banget, soto kaki lima tapi lengkap banget dengan kripik tempe.
harga : Rp. 5000,- standar harga makanan.

jam 7 tepat kami diantar ke stasiun lempuyangan untuk pulang ke Mojokerto. alhamdulillah gak berjalan kaki lagi sejauh 3 Km..hihihihihihi.

------------------------ END -----------------------

credit goes to :
  • Vera, tengkiyuuu udah maksain ketemu walaupun batuk dna sepertinya demam kyk gitu ;
  • Mas-mas lensamanual.net, maap yah, gak ngijin dulu fotonya udah saya pakai di postingan ini ;
  • Mbak Penjual Tahu Telor Blora, enaaaakk banget ;
  • Pakde penjual soto di depan BI, aseli masakanmu uenaaak Pakde ;
  • panlok Lensamanual regional Jogja beserta punggawa Kamera Analog Jogja yang udah menggelar event dengan sukses.

Thursday 29 September 2011

kopdar [lagi] @ nikahan April




tidak semua MP-ers yang hadir disana kejepret oleh si Ica
berikut daftar MP-ers yang hadir (kalau kurang tolong tambahin yah :D)
- Jeng Anna Muslimah a.k.a onezonemine, datang bareng temannya :D ;
- hani datang bareng ely dan Eka ;
- Pak Ben ;
- Mas welly , Jeng Ivon dan bang Ihwan ;
- Mas Zafan ;
- eitss..sayah ketinggalan gak disebut

Tuesday 16 August 2011

peras dompet banting tas ke bandung (lagi) [day 3]

journal ini adalah lanjutan dari journal sebelumnya

hari ketiga kami berdua (saya dan Bang-N) terbangun dengan mood jelek yang masih terbawa karena insiden makan malam itu.
beruntunglah sarapan kami lebih pagi, sehingga gak harus sarapan bareng EEk dan MYBk.
usai sarapan kami segera packing dan menuju lobi. hari ini kami semua harus check out dari hotel itu dan menuju ke Jakarta untuk pulang menggunakan burung besi a.k.a pesawat.
saya dan Bang-N ternyata siap di lobi lebih dahulu ketimbang yang lain. selanjutnya Iis, Mbak Travel Agency  (selanjutnya disingkat MTA) dan MD datang.
giliran selanjutnya MTA mendatangi saya dan memprotes ulah iseng Bang-N semalem sambil pasang wajah sewot, :)) (ngakak dalem hati)
sambil nunjuk Bang-N dan nyengir tanpa dosa, saya jawab bahwa dialah pelakunya..
aahh..gak penting siapa yang kena protes MTA toh ujung-ujungnya nyengir juga, daaann tetep deh gombal-gambil bareng Iis... , ehbaidwei, hari ini Iis menggunakan model pakaian yang mirip hari pertama cuman beda warna, yang ini merah menyala euy...tajeeeem.. wakakakakakak.

giliran berikutnya serombongan MYBk dan EEk datang....
buntut dari insiden makan malam masih kebawa sampe pagi itu, MYBk yang ngomelin kami semalem kembali memberi nasihat, kali ini dengan cara yang lebih bijak dan enak, beliau membagi sms berisi petuah jawa sambil menjelaskannya satu persatu...*garuk-garuk pura-pura ngerti*
usai check out, kamipun berangkat ke Kartika Sari, sementara yang lain belanja, saya malah kabur ke toilet, udah gak ketahaan...wkwkwk
selepas dari toilet, sayapun menyusul ke Kartika Sari. di dalam penuh sesak,  daripada harus rebutan dengan pengunjung yang lain saya lebih tertarik dengan koleksi cokelat mereka, chunky bar mini, cadbury...gak pake mikir panjang, saya bersama Bang-N membungkus beberapa Ons cokelat tadi sebagai oleh-oleh .
perjalanan dilanjut ke tol bandung-jakarta, perjalanan yang sangat monoton, cuman berisi alunan lagu-lagu dan pemandangan penumpang yang keasikan tidur. saya sendiri lebih memilih untuk asik membaca daripada tidur. karena semalem udah kenyang tidur. sampai kami tiba di sebuah SPBU sekaligus rest area, buru-buru saya ngibrit ke toilet deh (kebiasaan banget), tak dinyana dari sebuah mobil gede terlihat KTM (baca journal sebelumnya) sedang awe-awe...wakz..kok bisa pas sih...(masih belum ngeh juga).
perjalanan dilanjutkan. dan kali ini saya tertarik memperhatikan mobil gede mirip yang dipake KTM tadi. mobil itu terlihat membuntuti Bis kami.
setelah diintip pake lensa zoom lebih detail *yang ini hoax yah*...sepertinya itu KTM...
oalaahh baru nyadar sayah..ternyata sedari pagi KTM udah mbuntuti Bis kami..sampai sekarang dianya masih juga mbuntuti kami...
sepertinya KTM bermaksud memastikan kondisi Mbak penghuni kamar sebelah yang semalem ngerunding bareng saya, Mbak yang lain, KTM, dan Bang-N terkait ajakan kabur makan siang oleh KTM :))

hampir dhuhur, bis kami memasuki Jakarta, kemacetan mulai terlihat sesekali terlihat kondisi yang membuat saya miris sekaligus bersyukur. di dekat kompleks  gedung  megah dan bertingkat-tingkat, berdiri beberapa rumah kecil yang berada tepat diatas sungai berair hitam. terbayang betapa menderitanya penghuni rumah-rumah kecil itu setiap hujan datang, atau malah setiap hari. sangat kontras dengan penghuni edung  megah dan bertingkat-tingkat itu.
ohbaidewei, tujuan pertama di jakarta adalah restoran kecil yang menyediakan gulai kepala kakap untuk makan siang, dan es selasih yang lumayan yummy.
review :
menu:
gulai kepala kakap, tahu isi (enaaakk), udang goreng, plecing kangkung, oseng tauge, segelas air hangat, semangkuk kecil es selasih.
rasa:
gulai kepala kakap saya gak nyoba :P, tahu isi..hmmm uenaaaaakkk, plecing kangkung dan oseng tauge saya gak nyoba juga karena dirasa gak cocok dengan menu seafood, udang goreng enak sih..cuman takut ekornya melukai rongga mulut sayah :)), es selasih, segeeerrrr.
tempat:
tempat makan lumayan bagus.
cuman toilet terdekat dari meja makan kesannya gak kebagian ruang, kasihan yang tidak terbiasa menggunakan toilet duduk untuk pipis. ruangan itu cuman berukuran 1 x 1 meter saja..kebayang gimana harus pipis dan menjaga pakaian tetep suci.

usai makan dan sholat dhuhur dilanjutlah perjalanan...demi menunggu jadwal boarding yang lumayan lama (abis magrib) maka tujuan selanjutnya adalaaaaah...
jengjreeeeeeenngg...
belanja (lagi) di Mangga Dua...*pengsan*...heran banget..ituh duit darimana sih gak abis-abis...
weiss di mangga dua saya dan Bang-N plus si Mbak memisahkan diri dari rombongan, kami menunggu KTM menjemput, sejenak menunggu dan KTM pun datang, kami naik mobil KTM dan bingung menentukan kemana tujuan kami karena waktu yang tersedia cuma 2 jam dan kemacetan yang teramat parah menurut hitungan KTM akan bisa ditembus dalam waktu yang gak sedikit. acara makan bareng KTM dialihkan ke salah satu penjual fast food  di Mangga Dua setelah sebelumnya kami muter-muter mencari parkiran. *kota super jumbo ini memiliki terlalu banyak mobil sehingga lahan parkir yang tersedia tidak mencukupi*.
sampe di dalam KTM memesankan Pizza dan soft drink untuk kami..tidak sampai disitu, KTM menawarkan untuk saya, konon katanya salad itu bebas mengambil berapapun kami mau...wakz....dengan mangkok yang sekecil itu, sayapun mengambil secukupnya saja walaupun semua bahan isinya sangat menggiurkan.
sambil menghabiskan makanan itu kami ngebrel ngalor-ngidul GJ, KTM menawarkan ke saya kenapa enggak beli mesin game (PS2) aja di ITC yang lokasinya berseberangan dari Mangga Dua, harganya lumayan ancur, daripada beli di Surabaya atau Mojokerto yang selisih jauh. karena posisi sudah PeWe (ngadepin pizza dan salad semangkok penuh) saya lebih memilih untuk mengabaikan tawaran itu  :))
jam 4 sore waktunya berkumpul dan berangkat ke restoran, waktu yang ditempuh lumayan lama, sekitar 1 jam.
jatah makan malam udah disiapin (padahal masih jam 5 dan perut ini sudah sangat-sangat penuh). untungnya makan malam diundur setelah magrib, jadi kami bisa leyeh-leyeh di lokasi dari jam 5 sampai magrib.
waktu senggang itu saya isi untuk menghabiskan sisa roll BW yang ada di dalem kamera, MD, Iis dan saung plus kolam milik restoran itu jadi terget jepretan saya (sayang sekalo pas nyuci roll ini gagal,hadi hasilnya gak bisa di apload).
sempat juga ngobrol berdoa bareng Iis, dari ngomongin soal hape,BeBe, sampe kearah kenapa harus pulang lewat Jakarta kalau pengen menggunakan Pesawat, toh di bandung ada bandara Husein Sastranegara (bener gak sih?).
dan jawabannya adalah, ternyata maskapai yang mau naik-turun di bandara Husein Sastranegara cuman 1 merek doank dan mereka pasang tarig yang luar biasa mahal.
sepertinya hanya pesawat khusus dan pilot bernyali besar saja yang sanggup naik-turun di bandara itu.
welll perbincangan lain dengan Iis di skip wae yah wekekekek...isinya cuman korek-korek inpoh doank... :P
magrib-pun tiba, kami segera makan malam dan setelahnya langsung  menuju ke bandara dengan kode CKG (Bandara Soekarno hatta).
sampe di dalam (setelah tiket dibagikan dan masuk ke terminal pemberangkatan).
pengumuman delay datang dari maskapai singa-udara yang akan kami tumpangi., konon katanya pesawat sedang ganti roda. seketika calon penumpang pun ngedumel, tak terkecuali Iis yang memilih duduk di kursi tunggu bersebelahan dengan saya, iseng dia mulai cerita.
"delay macem gini kalo di ilmu manajemen disebutnya bla-bla... iitu adalah cacat produksi tidak disengaja yang biayanya tetap dibebankan pada konsumen...."
saya ndak apal sebutannya yang penting mah manggut2 sambil tetep pokus ke yang ngomong..halaaahh.
"beda lagi dengan bla-bla...kalo yang ini, karena cacatnya disengaja maka biaya dibebankan ke perusahaan...."
*saya tetep manggut-manggut wae*...pokoke mah tempel terooooss...
sebentar kemudian pesawat telah siap dan kamipun buru-buru naik ke burung-besi itu...sayang banget tempat duduk saya dan Iis terpisah jauh...hagz...jadi ndak bisa gombal-gambil on the plane *halah bahasane*.
baidewei, ternyata mahluk geulis ini punya nama yang lumayan panjang loh total ada 5 kata dan menurut yang punya nama,nama panjang ini bikin dianya lumayan kerepotan ketika ujian, namanya selalu gak cukup diisikan di lembar ujian  :))
gudbai jakarte yang macet buanget...gudbai bandung, saya akan mendatangimu lagi dengan cara saya... :))

Thursday 11 August 2011

peras dompet banting tas ke bandung (lagi) [day 2]

warning :
ketika membaca journal ini dimungkinkan akan timbul perasaan "gak nyambung". jangan terburu-buru menyalahkan diri anda, karena sesungguhnya penulis journal inilah yang gak nyambung...ahahahaha
baidewei journal ini adalah sambungan dari journal sebelumnya.

hari ke dua saya lebih bersemangat karena tujuan pertama adalah kawah putih yay....
pagi-pagi udah saya siapin roll film warna untuk jejepretan di kawah putih. abis mandi gak pake lama, langsung pilih baju kebangsaan (baca : baju gak pernah ganti) which is kaos item MULTIPLY dan celana batik sedengkul hasil nge design sendiri. karena setelan inilah nantinsa sayah kena omel salah satu dari MYBk.
eits, lupa belom sarapan ding, jam udah nunjukin 07.00, saya buru-buru ngibrit ke tempat sarapan gratis sambil langsung nenteng peralatan perang (kamera dan seperangkat alat sholat dibayar tunai...*lho kok?*).
tempat sarapan udah lumayan rame cuy. EEk dan MYBk sudah pada nungul. intip menu sebentar, dan pilihan pun jatuh ke nasi goreng + omlet. tempat duduk udah dipilih dan dalam hitungan menit terisi sudah perut ini *elus-elus puas*.
sambil ngabisin kopi pagi, dan menunggu rombongan siap, mata dan radar wajib dinyalain ding. plirak-plirik sebentar daaaaaan  gotcha....


dengan kamera seadanya dan tanpa lensa zoom (nekat bener) sayah jepret penampakan awewe geulis itu dari jauh *senyamsenyum GJ* (iyalah, kalo dari dekat dijamin dianya bakal lari).

setelah rombongan berkumpul (sebenarnya gak semuanya, karena ada 3 orang yang kabur bersama kerabatnya yang tinggal di bandung dan sekitarnya), kami pun berangkat ke Kawah Putih, perjalanan dari pusat kota bandung ke bandung selatan (lokasi Kawah Putih) memakan waktu lumayan lama. kurang lebih 2 jam.
setiba di kawah putih, rombongan di sensus oleh MD dan dibagi menjadi 2 kelompok untuk menaiki shuttle car (mereka menyebutnya wara-wiri) naik menuju kawah putih.
rombongan saya nyampe lebih dulu. dengan penuh ingin tahu saya memelototi batu prasasti di gerbang masuk Kawah Putih hurufnya aneh dan beneran gak bisa dibaca. menurut penjelasan MD, tulisan itu adalah aksara sunda kuno semacam "ha na ca ra ka" versi sunda yang literatur aselinya tidak ada di indonesia. menurut MD, literatur bahasa sunda habis dibawa ke belanda pada jaman kolonial belanda dulu...whewww... :(

lanjut, masuk lebih dalam ke area kawah, pedagang masker menawarkan masker disposable, dan lebih ke dalam lagi terlihat danau belerang yang dikelilingi bukit dan pohon-pohon kering, beberapa tukang foto menawarkan jasa foto langsung cetak seharga Rp 10.000,-.
macem gini nih contoh hasilnya

EEk dan MYBk mulai asik bernarsis ria, sementara saya lebih tertarik untuk memisahkan diri dari rombongan dan menjelajahi sekeliling area dengan kamera saya.
hasil jepretannya ada di sini :
http://mupengml.multiply.com/photos/album/56/

puas menghabiskan 1 roll warna, sayapun kembali ke rombongan. dan bisa ditebak shopping freak macam EEk dan MYBk tidak akan mau berlama-lama menikmati wisata sesungguhnya macam ini. belum 1 jam mereka buru-buru mengajak pergi. bener bener gak sesuai harapan saya yang pengen menikmati liburan dengan santai dan berlama-lama disana. teringat postingan Jeng Darnia dimari : http://darnia.multiply.com/journal/item/374/
ehbaidewei...sebelum pulang dari kawah putih mahluk geulis ini dan MD mendadak jadi narsis dan cepret...cepret...*minjem kamera Ibu yang baik hati deh buat jepretin mereka*

perjalanan dilanjutkan dengan makan siang, hadew...makan lagi.....masih keinget dalem perut ini ada nasi goreng tadi pagi.
yo wes talahh hajar wae...nasi hangat dan masakan khas pedesaan dengan lalapan khas jawa barat udah nungguin. etapiiiiiiiii...sholat dhuhurnya gak boleh lupa ding.
selesai sholat, saya segera menyusul rombongan yang udah makan duluan.
menu :
ayam goreng ;
mujair goreng ;
 udang goreng ;
plecing kangkung ;
lalapan (yang paling unik daun mint) ;
degan (kelapa muda) ;

review :
rasa : top markotop...gak berasa udah habis banyak.. dan semua makanan saya cobain
tempat: siiip banget, saung lantai 2, dipadu semilir angin dan hamparan sawah di sekeliling.

saya sempat kecele ketika memilih minuman, dengan enteng saya memesan "degan" dan yang datang adalah 1 butir kelapa muda yang sudah dibukakan (kebayang gimana rasanya perut kenyang dijejali minuman sebanyak itu). padahal maksud saya adalah es kelapa muda seperti yang dipesan bapak-bapak di sebelah saya.

usai makan siang kunjungan dilanjutkeun, dan sudah bisa ditebak sodara-sodara...tujuan selanjutnya adalah shopping..omaigooooood.
alhamdulillah terjadi perpecahan,eh..maksudnya sih gak semuanya pengen shopping di satu tujuan, jadi rombongan dipecah jadi 2 :
  • rombongan EEk. tujuannya ke PasBar lagi. alamaaaakk...3 jam belanja PasBar kemarin ternyata belom bikin dompet mereka jebol. jadi penasaran pengen ngitung duit bawaan mereka :))
  • rombongan bapak-bapak. saya memilih ngikut rombongan ini, karena selain napsu belanja bapak-bapak yang sangat minim, tujuannya pun unik, kami diajak MD ke toko-toko khusus penjual barang bekas (kebayang kamera tua inceran), dan alasan terakhir karena mahluk ini ngikut rombongan kami...ahahaha
rombongan yang saya ikutin datang ke 3 toko. sebenarnya sih 6 toko, tapi 3 toko pertama   berada dalam satu kawasan, menjual barang-barang baru dan memiliki cara pelabelan yang sama persis, jadi...saya lebih suka menyebut mereka satu toko dan mungkin juragannya cuman satu orang juga *cara dagang yang unik*.
toko kedua berlokasi di jl. Riau. menurut saya ini toko barang bekas paling bikin ngiler, beberapa kamera analog tua dijajar di etalase, tapi harga yang dipasang bikin dompet jadi cetek...ndak jadi beli deh. barang-barang baru juga masih terlihat dipajang disini (tidak konsisten).
toko ketiga lebih mirip toko barang antik, benda-benda yang ada disini kelihatan lebih berumur. walaupun begitu, saya salut sama toko ketiga, stok barang baru yang ada disini sangat sedikit, gak seperti rombongan toko pertama dan kedua yang lebih banyak memajang barang baru (gak niat jualan barang bekas euyy). ehbaidewei di toko ke 3 ini Iis dengan semangat 45 barengan sayah milihin celana jeans bekas buat oleh-oleh .
usai muter-muter GJ milih-milih barang bekas dan bergombal-gambil, kami berangkat menjemput rombongan EEk yang nungguin di pintu PasBar, eh iya..pasbar tutupnya jam 6 sore ding...kirain sampe malem.

tujuan selanjutnya tetep saja shopping lagi di kawasan Dago, saya yang udah keabisan tenaga lebih memilih untuk leyeh-leyeh  di beranda salah satu FO disana...sementara yang lain...masih dengan nafsu terkokang 100 %, mereka berburu pakaian lagi. jam 7.30 rombongan berkumpul. iseng saya introgasi Iis...
saya : "dapet apa wae tadi?"
Iis : "jaket.."sambil nunjukin tas bertuliskan nama FO penjualnya*.."murah loh, cuman 80 rebu"....
saya: ..."murah bener"..."tau gitu, tadi klinong-klinong bareng situ"

agak nyesel juga sih, soalnya adek dirumah juga nitip jaket, dan penyesalan kedua...karena momen untuk bergombal-gambil terlewatkan .
acara terakhir, makan malem. kali ini MD ngajak saya ke resto seafood.

menu :
kakap bakar ;
kepiting (ndak tau dimasak apaan) ;
udang goreng ;
jus buah ;

review:
rasa:
saya cuman makan udang goreng saja karena, somehow saya tidak suka kepiting (walaupun dulu waktu kecil sering makan). dan sedang malas makan (efek kekenyangan makan siang). udang gorengnya enak cuy. *polos banget*

tempat:
pelayannya kurang sigap, kursinya kurang dan waktu menyediakan pun lama.

selesai makan, saya dan room-mate saya (selanjutnya disebut Bang N) kena omel oleh salah satu dari MYBk karena :
saya ketauan udah 2 hari gak ganti celana pendek. urusan macem gini seharusnya gak perlu dibahas di meja makan dan dihadapan orang banyak kan? malu-maluin.
lagian celana pendek sayah gak nyebar bau kemana-mana kok. dan udah jadi kebiasaan saya menggunakan celana kesayangan sampe berhari-hari (jangan ditiru yah, ini untuk mereka yang berkulit badak dan anti jamur saja :P ).
sementara Bang N kena omel karena sedari pagi dia menggunakan sendal jepit (iya..sendal jepit yang warnanya ijo-putih itu). hal itu dianggap enggak sopan dan "tidak ngajeni" oleh MYBk.
jahh ..apa wae ini...katok yoh katok-ku...(celana ya celana saya) kenapa harus dipermasalahin sih. toh saya enggak pake hotpant dan pamer paha sampe bikin lalu-lintas macet kan? *please jangan dibayangin yah*.

sampe di hotel saya towel-towel Iis untuk mendapatkan akun FBnya...wakakakka...
saya dan Bang-N masih kecapekan, belum berniat untuk mandi. telepon tiba-tiba berdering. mbak-mbak pemilik kamar sebelah yang sedari pagi ngilang bersama Kangmas Tercintanya tiba-tiba nelpon minta saya turun ke lobi.
saya buka pintu dan.....jengjreeeeeeng..dengan ajaib si Mbak udah di depan pintu sambil nyengir GJ dan nunjuk-nunjuk kearah belakang saya. pelan-pelan saya menoleh....
"whhuaaaaaaaaaaaaaaaa......"
*teriak, kaget ngeliat mahluk item gede berdiri dengan ekspresi nyengir tanpa dosa*
"guedheeeeee..........."
*tetep teriak sambil pura-pura ngilangin kaget dan setengah horor*
eniwei, mahluk gede item itu adalah Kangmas-tercinta-nya Mbak (selanjutnya disebut KTM) penghuni kamar sebelah.
setelahnya kami masuk ke kamar saya, pintu penghubung kamar si Mbak dan kamar saya dibuka dan penghuni 2 kamar itu larut dalam obrolan ngalor-ngidul bareng KTM.
KTM ternyata jauh-jauh dari jakarta cuman buat ketemu dan menghabiskan seharian waktu bareng si Mbak . oalah...cintaa..cinta...kyk apa sih bentuknya....*mulai ngigau*
ditengah obrolan kami telepon saya berdering lagi.
alamak...gak sabar banget sih fans-fans saya..seharian ditinggal udah pada nelponin *dilempar panci*.
"inggih bu..." saya nerima telepon, yang ternyata dari Ibu-ibu anggota EEk.
"dek Muhacakep (bukan panggilan sebenarnya)....kopernya masih ada tempat kah?" si Ibu langsung to the point.]
"saya mau nitip baju-baju belanjaan saya" si ibu lanjut ngejelasin.
"haduuuuu..maap buuu..koper saya udah penuh" tanpa ragu langsung saya tolak, walaupun sebenarnya saya baru dapat tas carrier dari salah satu toko penjual barang bekas .
saya yang gak hobi shopping mana mau dititipin barang belanjaan hasil shopping mereka.
buru-buru saya rundingan dengan Mbak-Mbak penghuni kamar sebelah, demi menghindari "titipan maksa" itu kami sepakat mengisi tas kosong saya dengan buntelan pakaian kotor punya Si Mbak. biarlah, saya lebih rela tas saya diisi pakaian kotor daripada diisi tumpukan pakaian baru simbol nafsu belanja tanpa batas.
setelah puas ngobrol, KTM pun pamit, kami semua mengantar KTM sampai depan kamar saya. iyalahhhhh...masa kudu sampe lobi...
sepulang KTM, Bang-N yang iseng banget tiba-tiba mengetuk pintu kamar sebelah yang lain (penghuni kamar itu adalah Iis dan Owner calo perjalanan yang jasanya kami pakai).
bisa ditebak, selanjutnya..Bang-N kabur masuk kedalam kamar diikuti oleh saya dan Mbak-Mbak kamar sebelah....
seusai mandi dan sholat isya, saya sempatkan buka akun FB dan bersumpah-serapah disana atas kesialan pas makan malam tadi,eitss sekalian invite Jeng Iis ding :))

bandung Trip day 2 : buntut

Wednesday 10 August 2011

peras dompet banting tas ke bandung (lagi) [day 1]

akhir Juli kemaren saya ngikut trip (berbungkus kunjungan kerja) selama 3 hari ke bandung.
dari jadwal turnya udah keliatan isinya belanja doank dan dipastikan bakal jadi surga buat emak-emak (selanjutnya disingkat EEk) dan neraka buat yang pengen libur beneran macem saya.
tapi...kalo udah dibungkus pake judul "tugas /kunjungan kerja" maka tidak ada alasan penolakan kecuali saya ada hajatan besar macem "kawin" dll.
wess..diterima dan ngikut wae lah sambil berdoa semoga pas pulang koper saya ndak dititipin belanjaan macem-macem sama emak-emak sebelah, dan tentu saja sambil ngedoa, semoga kesamber awewe geulis disana *komatkamit*
perjalanan diawali dengan ngumpul di stasiun, karena "mereka yang berkepentingan" (selanjutnya disingkat MYBk) bersama travel agency (bahasa keren untuk calo perjalanan) memilih kereta api demi irit biaya daripada harus naik burung besi (pesawat : red) dan sisa duitnya bisa dipake buat belanja di bandung. tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit [sensor] with that reason, mau uang saku banyak atau dikit, ndak ada pengaruhnya sih :)) karena sejak awal saya udah ndak berharap banyak bakal bisa menikmati trip ini.

baidewei inilah kereta yang akan mengangkut kami :

eits keliru, itu mah kereta komuter Mojokerto-Surabaya *dilempar lokomotif*
sepanjang malem perjalanan tidak ada yang istimewa, jadi di skip wae yah........


06.30 matahari udah mulai nungul di sebelah kanan kereta, gunung dan sawah mulai berpadu membentuk lukisan alam *ceile*. buru-buru sayah minjem kamera sebelah dan ngibrit ke gerbong belakang, berharap nemu kaca yang bening nyaris tanpa debu (heran bener, kereta udah kelas eksekutif, tapi jendelanya pada berdebu), akhirnya nemu spot yang lumayan dan crat..crott..*suara shutter kamera*

maap..seadanya banget..kereta begerak sangat cepat..jadi ndak bisa pokus... :))

sampe di bandung kami (saya, MYBk, termasuk juga EEk) disambut oleh tour guide bernama Mang Dadang  (selanjutnya disingkat MD [bukan Michael Djackson loh]) dan kru nya, berikut penampakan :

dilihat dari cara berbicara sepertinya MD lebih sering jadi tour guide untuk orang-orang malaysia, sering banget MD keceplosan ngucapin kata "sekejap" menggantikan kata "sebentar", baidewei, hal pertama yang dituju setiba di bandung adalah sarapaaaaaan...
kami dibawa ke rumah makan bernama "ampera" di dekat stasiun.
menu :
karena saya awam dengan masakan jawa barat, jadi pilih yang saya kenal sajalah..
pepes jamur, dadar jagung dan tempe bacem ;
lalapan terung mini, buah bulet ijo kecil yang konon kata MD buah itu bernama "leunca";
teh tawar hangat juga sudah menunggu di atas meja.
review:
rasa: uenaaaaakk, pas di lidah, kecuali leunca yang berasa aneh (mungkin belum terbiasa);
tempat: mantep.
eits ada yang terlewat, kenalin, mahluk kuning nan cuek ini bernama Iis

dia co-owner calo perjalanan kami...*iseng bener jepretin ginian*
selepas sarapan, jadwal semestinya adalah "Kunjungan Kerjasama ke Pemkot Bandung", tapi surprise. Unit yang dituju di pemkot bandung sedang ada rapat dadakan, terpaksa kunjungan ditunda jam 12 siang...dan acara di belokin Ke PasBar. omaigooood sepagi (belom ini (jam 9 dan belom pada mandi) udah belanja, mana pedagang PasBar masi belom pada buka *misuh-misuh* serangan fajar ini namanya :))

sementara EEk dan MYBk asyik memeras dompet di PasBar, saya lebih suka jalan keluar pasbar, pengen nengokin pedagang kamera tua legendaris (sering disebutin di forum kamera analog di kaskus dan Lensamanual.net) di jl.ABC yang lokasinya kebetulan sangat dekat sama PasBar. yap JJP (jalan-jalan pagi) dimulai. karena masih pukul 9, bisa ditebak, pedagang yang saya maksud belom pada nungul gelar dagangannya, hanya ada 3 lapak yang baru saja bongkar-bongkar, saya terusin jalan sampe diujung jl. ABC, ketemu mesjid berbentuk kelenteng...unik nih...konon di sekitar situ ada ruko yang dulunya jadi penjara tempat Bapak Proklamator kita pernah di penjarakan.
eits , udah sampe ujung Jl. ABC balik lagi deh, sapa tau penjual kamera itu udah pada gelar lapak, sampai di lokasi tetap saja yang ada cuman 3 lapak itu, ngeliat-liat sebentar dan seorang pedagang pun dengan rapah menawarkan dagangannya, kamera tua yang ditawarkan kameranya udah gak normal, waktu dicoba suara mirrornya berbunyi "ceplokkk" dan mirrornya berayun-ayun GJ. beralih ke pedagang lain, barang yang ditawarkan lebih beragam lagi dan lebih sehat tentunya *ngiler, sambil ketar-ketir*. cepet-cepet balik kanan -bubar jalan sebelom napsu beli kamera terbakar dan dompet ikutan kempes..wakakakkakak

jam 11.00
Rombongan (saya, MYBk, termasuk juga EEk) beranjak menuju Pemkot Bandung, tujuan yang utama harus diselesaikan sebelum menikmati liburan neraka (setidaknya bagi saya).
ups ada yang nyelip di kamera

cihuyy, Girl......like your style deh..wakakakakak
sampai di dalam Pemkot Bandung, acara inti dimulai. [ndak penting, skip wae lah]

13.00. kunjungan diakhiri, dengan cipika-cipiki dan sayonara lambai-lambai tangan..*lebay bin hoax banget*
tujuan selanjutnya makan siang, MD ngajakin kami ke rumah makan bergaya unik, (lupa namanya). kalau mau makan disitu harus antri dan menggunakan piring logam (seng), menunya sama seperti sarapan pagi.
review :
tempat: rame banget, banyak perokok
rasa: masih enakan pas sarapan tadi.
selesai makan, kami dibawa ke hotel yang akan kami tiduri *halah bahasane* selama 2 malam nantinya.
check in beres, dilanjut bongkar2 kamera, charging batre, walaaahh..charger tiba-tiba bejat...*bingung*.......
baidewei yang dibawah ini adalah siluet lalat aseli bandung yang nempel dengan sengaja ke kaca hotel (dijepret seadanya pake si samsul)

sore hari, acara udah bisa dipastikan, belanja ke Factory Outlet omaigooood...ga ga gakuat..*mulai GJ*
karena gak bisa ngeles sayapun ngikut saja, di FO pertama dan kedua saya cuman bisa jepret-jepret sambil gerutu-gerutu, harga pakaian disitu bisa bikin dompet saya bolong.
ndak ada yang spesial malam itu. sepulang dari FO, perut kenyang kami langsung dijejali lagi dengan makan malam...astaghfirulloh..siksaan apa lagi ini...*ngelus perut buncit*.
sampai di hotel tinggal ngantuk yang gak bisa ditahan...*ngucek mata, tumbang ngorok*.