Monday, 8 September 2014

ROM Porting di ANDROID

sudah setahun lebih saya menggunakan smartphone berjenis android. selama itu pula metamorfosis perilaku saya sebagai pengguna smartphone berubah.
diawali dari user biasa lalu sedikit naik ke penginstal software, hingga akhirnya sampai pada tahap porting ROM.

menurut wikipedia, porting adalah :
"porting is the process of adapting software so that an executable program can be created for a computing environment that is different from the one for which it was originally designed (e.g. different CPUoperating system, or third party library)."

Porting ROM yang saya lakukan biasanya bertujuan mendapatkan varian tertentu dari ROM standar pabrikan smartphone.

berdasarkan pengalaman trial & eror setahun belakangan, maka berikut ini beberapa resiko yang didapat ketika ROM  hasil porting diinstal / flash ke smartphone :

Smartphone mengalami brick.
brick adalah keadaan dimana smartphone tidak dapat booting (menyala) dengan benar. kondisi brick ditandai dengan smartphone ysng tidak mau menyala sama sekali. ketika dipaksa menyala, yang ada hanya getaran  dan lampu LED indikator yang menyala.

Smartphone mengalami bootloop.
bootloop adalah kondisi dimana smartphone dapat melakukan booting namun hanya sampai di logo booting saja.

Berhasil sebagian
sampai pada tahap ini, ada rasa bangga karena ROM dapat digunakan meskipun beberapa bagian / hardware tidak berfungsi.

Berhasil sepenuhnya
ini tentunya tahap paling menggembirakan. semua software dan hardware dapat berjalan normal.

dari caranya, menurut saya porting dapat digolongkan menjadi 2 aliran sebagai berikut :
porting melalui compile ulang source code
porting jenis ini dilakukan oleh mereka yang sudah berpengalaman "memainkan linux". dibutuhkan pengetahuan dibidang per-linu-an yang tidak sedikit untuk melakukannya.

porting maksa
ini jenis porting yang sering saya lakukan. modalnya hanya kenekatan dan tutorial yang terserak di internet. karena pemahaman akan android yang masih awam, maka yang dilakukan hanyalah menukar file system, build.prop dan updater-script. tingkat keberhasilannya boleh dibilang 40:70. 40% berhasil sementara 70% berantakan dan smartphone menjadi brick :))

berikut ini link beberapa hasil porting yang saya buat selama setahun kebelakang. ROM dibawah ini hanya kompatibel dengan smartphone berjenis Andromax U Limited.

ROM rasa Kitkat v.0.1

ROM innos I6C v.1.0.i

ROM Cyanogenmod 10.1
(pada rom yang satu ini kamera dan sensor gravitasi tidak aktif)

udah gitu aja :))

Sunday, 7 September 2014

nikon SC 50mm f/1.4 [review]

saya dapatkan lensa ini dari seorang bapak yg menjualnya sepaket dengan body Nikomat seharga Rp. 400.000,-. harga yang lumayan murah. sebanding dengan kondisi keduanya (body & lensa).
karena optiknya yang masih single coating, maka lensa ini amat rentan dengan cahaya kuat dari depan dan samping. biasanya cahaya dari depan akan membentuk flare berwarna hijau. sementara cahaya kuat dari samping akan menghasilkan flare berbentuk cincin .
apabila digunakan pada body non full-frame maka pada aperture tertinggi (f/1.4) akan menghasilkan sedikit glow.
diluar kekurangan diatas, lensa ini memiliki ketajaman hasil yang lumayan. dapat dilihat pada contoh foto hitam-putih dibawah. lensa ini cocok digunakan pada kondisi minim cahaya. glownya tidak akan terlihat.  perlu juga ditambahkan hood pada bibir lensa untuk menghadang cahaya dari samping yang menghasilkan cincin flare.