berkali-kali berdebat dengan Beliau bukan membuat jarak antara kami semakin menjauh..
debat-debat (kusir) itu mungkin yang membuat kami makin menyatu...
terakhir kali kami memperdebatkan apa yang saya sebut "korupsi" dan apa yang Beliau sebut "nyolong yang mufakat".
bahasan yang aneh memang, saya tetep kekeuh dengan pendapat saya bahwa apa yang saya dan lingkungan kerja saya lakukan adalah "korupsi" yang tentu saja membekas di hati sebagai secuil demi secuil dosa yang terus menumpuk. sementara Babeh menyebutnya dengan "nyolong yang mufakat" dengan alasan bahwa khalayak sudah mengetahuinya sekaligus menghalalkannya dan lazim menyebutnya "ceperan".
ndak tahu sebab apa yang mendasari babeh saya yang notabene seorang tukang serpis elektro itu sampai sedemikian ngototnya membela kaum pe-"nyolong yang mufakat" itu. mungkin karena salah satu anaknya (saya) termasuk dalam kaum itu yah... :D
saya yang cenderung kaku dengan pendapat yang saya yakini menyerang beliau dengan argumen rezeki yang tidak halal walaupun di shodaqoh-kan akan tetap tidak barokah. barokah tidak akan tercurah kepada pemberi maupun penerima (pertolongan Alloh tidak akan datang).
kalaupun ingin berjuang dan bershodaqoh, harusnya itu dilakukan dengan cara yang benar dan halal. saya menganalogikan dengan perjuangan Rasululloh SAW ketika beliau berperang dengan jumlah prajuritnya yang terbilang sangat sedikit melawan prajurit musuh yang begitu besar. Alloh SWT memberikan pertolongan karena Rasululloh SAW berjuang dengan cara yang lurus.
lagi-lagi argumen itu terbantahkan dengan guyonan OOT khas babeh yang membelokkan topik ke arah yang tidak karuan :))
dasar Babeh...bagaimanapun Engkau tetaplah Babeh sayah...didikanmu sejak saya kecil-lah yang membentuk mental kuat saya yang sekarang.
Matur Tengkyu buat Babeh.. :D
debat-debat (kusir) itu mungkin yang membuat kami makin menyatu...
terakhir kali kami memperdebatkan apa yang saya sebut "korupsi" dan apa yang Beliau sebut "nyolong yang mufakat".
bahasan yang aneh memang, saya tetep kekeuh dengan pendapat saya bahwa apa yang saya dan lingkungan kerja saya lakukan adalah "korupsi" yang tentu saja membekas di hati sebagai secuil demi secuil dosa yang terus menumpuk. sementara Babeh menyebutnya dengan "nyolong yang mufakat" dengan alasan bahwa khalayak sudah mengetahuinya sekaligus menghalalkannya dan lazim menyebutnya "ceperan".
ndak tahu sebab apa yang mendasari babeh saya yang notabene seorang tukang serpis elektro itu sampai sedemikian ngototnya membela kaum pe-"nyolong yang mufakat" itu. mungkin karena salah satu anaknya (saya) termasuk dalam kaum itu yah... :D
saya yang cenderung kaku dengan pendapat yang saya yakini menyerang beliau dengan argumen rezeki yang tidak halal walaupun di shodaqoh-kan akan tetap tidak barokah. barokah tidak akan tercurah kepada pemberi maupun penerima (pertolongan Alloh tidak akan datang).
kalaupun ingin berjuang dan bershodaqoh, harusnya itu dilakukan dengan cara yang benar dan halal. saya menganalogikan dengan perjuangan Rasululloh SAW ketika beliau berperang dengan jumlah prajuritnya yang terbilang sangat sedikit melawan prajurit musuh yang begitu besar. Alloh SWT memberikan pertolongan karena Rasululloh SAW berjuang dengan cara yang lurus.
lagi-lagi argumen itu terbantahkan dengan guyonan OOT khas babeh yang membelokkan topik ke arah yang tidak karuan :))
dasar Babeh...bagaimanapun Engkau tetaplah Babeh sayah...didikanmu sejak saya kecil-lah yang membentuk mental kuat saya yang sekarang.
Matur Tengkyu buat Babeh.. :D
patromax sek.
ReplyDeleteem...
ReplyDeleteSabar yah mang, bertahanlah pada yg diimani... *terharu*
yayayayaya, terkadang ayah saya juga begitu, itu khan ceperan, uang lelah
ReplyDeletepak prabu anak stan ya?
ReplyDeleteelaahh jualan lampu... =3=
ReplyDeletemamang penjual bakso nya... :D
ReplyDeleteahehehehhe..senasib mas...toss dulu...*plaks*
ReplyDeletebukan atuuuhh Papamu inih anak Indonesia aseli... :D
ReplyDeleteah, kemaren dipanggil gitu kan ga protes..
ReplyDeleteAih ngomongin bakso..
*sebentar lg kesampean \^o^/
apaan? :D
ReplyDeleteudah lupa....otak sayah udah tersetting ketika nganggep sesuatu itu ndak penting maka langsung "shift + del" terlupakan deh....ahahahhaha
ReplyDeleteahahahahahah..tinggal tunggu jam..
ReplyDeleteJadi inget bapakku, seorang pecinta keluarga yang gak pernah mengungkapkannya lewat kata-kata
ReplyDeleteyayayaya..bapak emang cenderung diem dan misterius...*halah*
ReplyDeleteyang bilang org afrika jg sapa,beh? hahaha
ReplyDeletenah ituhh...Nak Amira....*nunjuk komen*
ReplyDelete;-p
ReplyDeletejiaahhhh Nak Amira melet....wkwkwkwk
ReplyDeletehadehhhh... melet bokap sendiri? auuuuuuuuuuuuuuuuuu *sebar pelet*
ReplyDelete*pasang tameng anti pelet* :P
ReplyDelete