Thursday, 23 February 2012

mbolang bener-bener mbolang

jum'at malem (20 Januari 2012) sehari sebelom liburan Imlek :
trrrrrr.....*telepon masuk dari Pras*
saya : "assalamualaikum..."
Pras : "waalaikumsalam, Mas Muha ...bla..bla bla..tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit..." (disensor karena dialognya panjang dan berdarah-darah).
kesimpulannya malam itu datang ajakan untuk mbolang selama 3 hari kedepan ke Jawa Tengah, ya..yang ini mbolang beneran, enggak ada embel-embel urusan kerjaan atau apa. tujuannya murni untuk memuaskan hasrat memotret kami.
setelah mengurus perijinan (baca: minta ijin gak masuk jaga malem di warnet) dan tanya sana-sini sama Vera yang lumayan tahu Jogja dan pernah ke semarang maka malam itu juga saya siapkan segala keperluan :
5 roll film warna ;
5 roll film B/W ;
Ica ;
Nikong ;
ransel kesayangan saya ;
Tas carrier berisi perlengkapan mbolang kumplit :D

dan mbolang pun dimulai......

Sabtu 21 Januari 2012 (20.00 WIB)
kami berangkat malam hari, saya dijemput oleh Pras bareng 3 orang lainnya (Alfin, Ragil dan adeknya alfin). ternyata sampai keberangkatan kami pun tujuan masih belum ditentukan... (bener-bener nekat).
malam itu sambil berkendara ke arah Jawa Tengah, kami menyusun rencana akan singgah dimana saja nantinya.tujuan pun ditetapkan kami akan ke Magetan dulu lalu ke arah jawa tengah (tetep aja tujuannya belom ditentukan) :))

kami terus berkendara, target kami harus sampai di magetan pagi-pagi agar tidak keduluan matahari terbit. sampai di jalur Nganjuk-Madiun yang sebelah kiri-kanannya masih berwujud hutan tanpa penerangan cerita aneh pun mulai mengalir dari Pras, dan Ragil.

cerita aneh versi Pras :
dulu waktu camping di ranu kumbolo, tiba-tiba dari arah luar tenda ada cahaya api yang  terang benderang dan ketika diintip diluar tenda ternyata sepi, tidak ada sumber cahaya atu tanda-tanda pernah ada bekas pembakaran.

cerita aneh versi Ragil :
dulu ketika Ragil masih tinggal di desa (masih balita), dirumah Kakeknya sedang ada gawe (acara), dan saat itu sudah larut malam, Ragil kecil masih belum tidur dan asik bermain di beranda rumah diantara sanak saudaranya yang tidur bergelimpangan. di dekat jendela ragil melihat sosok lain berbungkus kain putih belepotan darah yang ikut merebahkan diri di situ.
saat menceritakan kisah serem itu ragil menyebut sosok itu dengan nama "guling berdarah".
Ragil kecil masih belum mengenal takut, dia diam dan cuman melihat ke arah "guling berdarah" sampai akhirnya kakeknya keluar dari dalam rumah dan mengetahui ada mahluk halus ("guling berdarah") yang mengganggu cucunya.
"ojo ganggu putuku..." (jangan ganggu cucuku)
kakek Ragil memerintahkan mahluk itu untuk pergi.
mahluk itupun pergi, namun agar tidak diganggu mahluk halus lagi maka kakek Ragil melakukan ritual kepada Ragil. malam itu juga Ragil dikunci diluar rumah sendirian setelah dibacakan mantra oleh kakeknya, tujuannya agar Ragil tidak lagi diganggu dan tidak lagi melihat mahluk halus.

setelah cerita dari Ragil tiba tiba Pras menghentikan obrolan kami dia mengingatkan kepada kami untuk hati-hati dan menyadarkan kami kalau kami masih ada di tengah hutan
"stop...jangan ngomongin yang aneh-aneh dulu"
"nyadar nggak, tadi kita serombongan beriringan dengan banyak mobil, sekarang lihat sekeliling kita..mobil kita sendirian"...

degg......tiba-tiba keadaan jadi serem beneran...

dan mobil kami pun benar-benar sendirian sampai kami memasuki kota madiun.
waktu masih menunjukkan pukul 11.00, Magetan masih 2 jam perjalanan lagi, kami berhenti sebentar di sekitar stasiun Madiun, bagasi dibongkar dan, motretpun dimulai  :D
cuman 1 frame saja yang berhasil saya ambil di stasiun Madiun.



puas motret lowlight sampai jam 1 malam, kami melanjutkan perjalanan ke Magetan.
sampai di Magetan masih Jam 3 pagi, belum juga subuh, mobil kami diparkir di dekat Masjid Agung dan kami menyempatkan tidur hingga adzan subuh membangunkan kami.
kami sholat subuh di Masjid Agung.
ada insiden kecil disini, sambil bergantian wudhu kami duduk di beranda masjid. Ta'mir Masjid membangunkan orang-orang yang masih tidur disitu hingga giliran salah satu pemuda tambun yang tidak bisa dibangunkan hingga Ta'mir pun menyerah. segera setelah Ta'mir berlalu, teman pemuda tambun itu membangunkannya dan mengajaknya pergi ....uapaaaaa...pergi tanpa sholat subuh??
setelah mereka pergi, kami berlima baru sadar bahwa pemuda tambun dan temannya itu hanya pemabuk yang numpang tidur di beranda masjid saja, Alfin yang menemukan bekas muntahan mereka di beranda berinisiatif membersihkannya.
deuuhh hari gini numpang teler di Masjid....bener-bener edan.

usai sholat subuh, mobil kami dipacu kearah Sarangan, hingga kami tiba di lokasi yang agak tinggi dan memiliki view yang lumayan, kamipun berhenti untuk memotret beberapa frame.



setelah puas membakar emulsi perak di gulungan film-film kami, mobil diarahkan menuju Telaga Sarangan. eits... tidak untuk motret, kami cuman numpang ke toilet saja disana. bener-bener mbolang yang aneh, diluar pakem berwisata yang biasanya hanya mengunjungi tempat wisata, kami cuman menikmati setiap pemandangan dan momen indah yang bisa kami potret saja.

perjalanan dilanjutkan ke arah tawangmangu, lagi-lagi kami tidak ke tempat Wisatanya (Air Terjun tawangmangu) kami berhenti di Pasar Wisatanya untuk memotret beberapa frame disana  :D

ini loh terminal tawangmangu






bapak dan anak-anaknya ini sedang menunggu antrian cukur rambut di belakangnya
(duuh, sudutnya kurang bagus, mestinya tukang cukurnya keliatan juga)


ibu yang satu ini (mungkin) buruh gendong di pasar Tawangmangu, dan yang dibelakang itu
Ragil :D


nyegat pengunjung di tangga masuk pasar, motret pake gaya dada..ceklik....


hanya 1 jam kami singgah di pasar wisata yang beseberangan dengan Terminal ini, segera setelah itu kami berangkat menuju wonogiri melewati jalur alternatif naik-turun perbukitan Kabupaten Karanganyar. selanjutnya biarkan foto yang bicara  :D



mahluk inilah yang bernama
Pras :D


macro seadanya dulu dehh




cemplungin kaki dulu deh biar adem


yang ini malah nekat nyemplung beneran


sungai berbatu macem ini nih yang bikin betah disana


yang diatas itu satu spot pemberhentian lohh...
lanjut ke spot kedua..hihihihihihii

aahhh pemandangan macem gini nih yang jarang ada






gubug ini tidak jelas berfungsi untuk apa, namun pesonanya bener bener menyita saya *halah*...bagian dalamnya kotor banget euy..


selanjutnya spot ketiga...mereka yang mengenyangkan perut-perut manusia di sekitarnya






aaargh yang ini over expossure


nah yang ini tempat penyulingan cengkeh




nge-macro tawon liar juga deh, nekat dikit, tersengat juga gapapalah..


nahhh yang ini adeknya
Alfin


yeppp...sehabis dari sini langsung deh meluncur ke Bendungan Sebaguna Wonogiri atau yang lebih dikenal dengan Waduk Gajah Mungkur



ohnoooo fokusnya memble :(




sampai disini rombongan kami kelelahan, kami berlima akhirnya ngemper ke warung es degan di sekitar situ. usai menghabiskan segelas es
Pras, Ragil, Alfin dan adiknya numpang tidur disitu sementara saya lebih memilih melek. maklum saja kamera mereka semua tergeletak dengan seenaknya diatas meja. kalo dibiarin gak ada yang jaga bisa dipastikan bakalan raib senjata-senjata mahal itu.. :)).
satu jam setelah beristirahat,
Pras memutuskan untuk langsung pulang saja. perjalana diarahkan ke ponorogo ke rumah saudara Alfin, kami akan singgah untuk beristirahat disana

berikut ini foto-foto di tengah perjalanan ke arah ponorogo, hamparan sawah-sawah itu menggoda kami untuk berhenti mengabadikan mereka di sisa frame-frame kami.

sungai karang (saya menyebutnya begitu) macem ini yang jarang ada di tempat asal saya




yang mancing di sungai


yang asik njepret jalanan


semanggi di pinggir jalan


jengjreeeeeng..maap OOT dikit tadi..nah yang ini baru sawah..






selesai motretin sawah orang, kami lanjutkan perjalanan ke ponorogo.
sampai di Masjid Agung Ponorogo udah masuk waktu ashar, kami jamak ta'khir sholat dhuhur kami dan dilanjutkan sholat ashar.
selesai sholat, kami mencari makanan pengisi perut, maklum, dari siang di Wonogiri sampai sesore itu kami hanya makan makanan kecil nan ringan macem roti dan keripik walaupun dalam jumlah banyak.
pilihan kali ini jatuh ke mie ayam dan bakso yang ada di sebelah utara Masjid. kombinasi rasa lapar yang sudah menggila dan porsinya mie ayam yang lumayan gede sukses membuat kami kekenyangan.
walaupun tentu saja rasanya enggak karuan, plus dagingnya ayamnya bercampur tulang.
aahh sudahlah.....lupakan Mie Ayam...dia sudah masuk ke perutmu...lanjut ke alun-alun jalan-jalan santai menurunkan isi perut sekaligus nyari obyek bening di kedai esjus kaki-lima.

belum puas nyari obyek bening tiba-tiba langit menghitam dan memuntahkan air yang lumayan deras, kami segera berlari ke arah Masjid dan memilih melanjutkan perjalanan ke rumah kerabat
Alfin.
 
adzan magrib berkumandang ketika kami sampai di rumah kerabat
Alfin. kami beristirahat di situ hingga tengah malam saja karena Pras harus segera sampai surabaya esok paginya. tengah malam itu juga kami melaju melalui jalanan Ponorogo-Surabaya. terhitung 3-4 jam saja kami sampai di Mojokerto. dan sampailah saya dirumah

-selesaaaaiiiii-
nb: foto-foto lengkapnya ada di sini :
http://mupengml.multiply.com/photos/album/60/

28 comments:

  1. awalnya agak deg-deg-an pas ada guling berdarah
    tapi pas liat poto sawahnya....huhuhuhuhuhuh aku kangen kampung di Magetaaaaaaaaaaaaaan

    *mewek*

    ReplyDelete
  2. serem cerita guling berdarahnya...
    eh itu fotografer ciliknya saluut eeuyyy.

    ReplyDelete
  3. ehhh gk sempet kopdaran sm vera apa???

    ReplyDelete
  4. wakakakaka..aku yoh merinding pas diceritain...

    ahahah..adek itu calon masinis loh...calon masinis yang fotografer :D
    masih kecil gitu sudah apal soal perkeretaapian

    ReplyDelete
  5. lha mana bisaaa..aku mentok di Wonogiri...masih jauh dari Jogja...

    ReplyDelete
  6. btw salut sama ketlatenanmu masukin foto2 di jurnal ini. *kasih dua jempol*

    ReplyDelete
  7. mo cerita laen di ranukumbolo gak?
    xixixixixixixi

    ReplyDelete
  8. piye mbak??

    -- anteng nungguin --

    ReplyDelete
  9. adeknya alfin imuuuud... :D *dalem ati: kamerane opo meneh #disambit dslr


    cakep nih

    ReplyDelete
  10. 4 jempol juga gak nolak kok Mas :D

    ReplyDelete
  11. wakakakka..cakep macem sayah yak.... *ups*

    ReplyDelete
  12. waktu itu malem bngt pas nyampek ranukumbolo abisnya nunggu ujan reda di kalimati baru melanjutkan perjalanan turun..
    sesampainya disana hasrat ingin vivis tak terbendung segera mencari tempat yng strategis dengan bersenjatakan senter tiba muncul sosok hitam di depan sontak kanget dan ngacirrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr :)

    (to be continued)

    ReplyDelete
  13. *mengabaikan*

    adeknya apa emang datar gitu ya mukanya... *toss

    ReplyDelete
  14. kyaaaaaaa..*njerit ala manga jepang*....

    ReplyDelete
  15. si adek itu cuman bisa berekspresi kalo ngeliat kereta api...atau kalau di stasiun...
    dianya maniak kereta api...

    ReplyDelete
  16. haish >,<
    pake to be continued
    lanjutannya gimanaaaa?

    *mengabaikan postingan mas muha*
    *mupeng pengen ngebolang*

    ReplyDelete
  17. kalimati lebih serem muha banyak cerita gnjil disana
    *merinding

    ReplyDelete
  18. aku bener" penasaran ceritanya...
    lama gak baca hal-hil serem gini...

    ReplyDelete
  19. di madura ada mas tempat foto kayak waduk gajahmungkur
    tapi kayaknya bagusan itu deh

    ReplyDelete
  20. aaarrgh..sebelah mana ikuuuu????

    ReplyDelete

"berkatalah yang baik atau diam"