Thursday, 13 November 2008

forward from Indonesian Community : Mengapa kita membaca AlQuran meskipun kita tidak mengerti satupun artinya ?

Why do we read Quraan, even if we can ' t understand a single Arabic word ?

Mengapa kita membaca AlQuran meskipun kita tidak mengerti  satupun artinya ?


This is a beautiful story :
Ini suatu cerita yang indah :

 
An old American Muslim lived on a farm in the mount ai ns of eastern Kentucky with his young grandson. Each morning Grandpa wakeup early sitting at the kitchen table reading his Quran.

Seorang Muslim tua Amerika bertahan hidup di suatu perkebunan di suatu pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky dengan cucu lelakinya yg masih muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Quran di meja makan di dapurnya.


His grandson wanted to be just like him and tried to imitate him in every way he could. One day the grandson asked, "Grandpa! I try to read the Qur ' an just like you but I don ' t understand it, and what I do understand I forget as soon as I close the book. What good does reading the Qur ' an do?"
 

Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya. Suatu hari sang cucu nya bertanya, " Kakek! Aku mencoba untuk membaca Qur ' An seperti yang kamu lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih keb ai kan dari membaca Qur ' An?
 

 The Grandfather quietly turned from putting coal in the stove and replied, "Take this coal basket down to the river and bring me back a basket of water."
 

Dengan tenang sang Kakek dengan meletakkan batubara di tungku pemanas sambil berkata  , " Bawa keranjang batubara ini ke sung ai dan bawa kemari lagi penuhi dengan ai r."

 
The boy did as he was told, but all the water leaked out before he got back to the house.
 
Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua ai r habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya.
 
The grandfather laughed and s ai d, "You ' ll have to move a little faster next time," and sent him back to the river with the basket to try ag ai n. This time the boy ran faster, but ag ai n the bas ket was empty before he returned home.

Kakek tertawa dan berkata, "L ai n kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi," Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sung ai dengan keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah.

Out of breath, he told his grandfather that it was impossible to carry water in a basket, and he went to get a bucket instead. The old man s ai d, "I don ' t want a bucket of water; I want a basket of water.

 Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa ai r dari sung ai dengan keranjang yang sudah bolong , maka sang cucu mengambil ember sebag ai gantinya.

Sang kakek berkata, " Aku tidak mau satu ember ai r ; aku hanya mau satu keranjang  ai r.

You ' re just not trying hard enough," and he went out the door to watch the boy try ag ai n. At this point, the boy knew it was impossible, but he wanted to show his grandfather that even if he ran as fast as he could, the water would Leak out before he got back to the house.
 

Ayolah, usaha kamu kurang cukup," maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu. Cucu nya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakek nya,  biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, ai r tetap akan bocor keluar sebelum  ia samp ai ke rumah.
 

The boy ag ai n dipped the basket into river and ran hard, but when he reached his grandfather the basket was ag ai n empty. Out of breathe, he s ai d, "See Grandpa, it ' s useless!" "So you think it is useless?"
 

Sekali lagi sang cucu mengambil ai r ke dalam sung ai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia samp ai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, " Lihat Kek, percuma!" " Jadi kamu pikir percuma?"

 
The old man s ai d, "Look at the basket." The boy looked at the basket and for the first time realized that the basket was different. It had been transformed from a dirty old coal basket and was now clean, inside and out.

 Kakek berkata, " Lihatlah keranjangnya. " Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu telah berubah dari  keranjang batubara yang tua kotor dan  kini bersih, luar dalam. "

 
 "Son, that ' s what happens when you read the Qur ' an. You mi ght not understand or remember everything, but when you read it, you will be changed, inside and out. That is the work of Allah in our lives.

 
"Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Qur ' An. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membaca nya lagi, kamu akan berubah, didalam dan diluar dirimu .
 

" If you feel this em ai l is worth reading, please forward to your contacts/friends. Prophet Muhammad ( p.b.u.h) says: "The one who guides to good will be rewarded equally"

 
Jika kamu merasa em ai l ini patut dibaca, maka lanjutkanlah ke teman-temanmu. Seperti sabda Nabi Muhammad( SAW) :
" Bagi siapa saja yang membawa kebaikan maka akan mendapat ganjarany yang sama "
(original post)

2 comments:

"berkatalah yang baik atau diam"