Sunday 5 October 2014

nabrak mobil (another blai slamet)

jam 13.30 WIB. kamera sudah disiapkan. rencananya saya akan motret ke depan Pemkot. ada acara Bakar Sate Berjamaah disana.

motorpun saya pacu keluar dari rumah menuju Pemkot. cuaca panas, matahari bersinar terik. terbayang segarnya aneka minuman pengisi kulkas swalayan waralaba ****maret.
sedetik kemudian....
"gubrak..."
motor saya telah saya tabrakkan ke pantat mobil. saya terlempar kedepan hingga spion kanan patah. lalu motor rubuh kekanan.

buru-buru saya bangun dan meminggirkan motor ke bahu jalan.

cat yang mewarnai pantat mobil itu lecet sebagian. pemilik mobil keluar dari mobil. setelah melihat kondisi saya beliau mengingatkan agar saya hati-hati.
kali ini saya salah. saya meminta maaf kepada beliau. belum sempat saya ucapkan keinginan saya untuk mengganti kerusakan pantat mobilnya beliau keburu pergi.

motor saya yang sebelumnya sudah setengah telanjang, sekarang jadi lebih tidak karuan. spion kanan terlepas, deck plastik depan dan samping-bawah terputus. footstep kanan bengkok keatas. namun alhamdulillah, badan ini hanya lecet kecil dan sedikit memar di rusuk kanan, sepertinya karena membentur spion kanan.

batallah rencana motret siang. diganti dengan istirahat dirumah. sementara agenda dinas liar + motoran ke Tretes besok siang harus disesuaikan.

alhamdulillah.

udah itu aja.

Tuesday 30 September 2014

kenapa menikah?

kenapa sih menikah wajib buat saya?
ada banyak sebab yang menjadikan saya menghukumi diri ini wajib menikah.
sebab utama tentu karena saya ingin diakui sebagai umat Rasululloh Muhammad SAW. sesuai hadist Beliau yang sudah sering digunakan sebagai dalil.
sebab kedua masih karena dalil yang menyebutkan bahwa menikah itu separuh agama. dan dalil yang menyebutkan bahwa nilai pahala sholat seorang bujang dibanding seorang yang telah menikah adalah 1:70.
muslim mana yang tidak ingin pahalanya digandakan 70 kali? belum lagi kalau sholatnya berjamaah, maka ditambahkan faktor pengali sebanyak 27.
sebab ketiga. flashback dulu yah ke Awal Tahun 2010,kakek meninggal dunia. sudah lupa saat itu bulan apa, karena anak lelaki Kakek adalah cuma Pakdhe, maka saya bersama Pakdhe dan adik yang memandikan dan menguburkan kakek.
Maret tahun ini, Bapak meninggal dunia. saya dan 2 orang adik yang menguburkan. 5 bulan setelahnya, agustus, pakdhe meninggal, saya dan kedua adik saya yang menguburkan.
sepeninggalan lelaki-lelaki pendahulu saya diatas maka terpikir oleh saya pentingnya memiliki anak. bukankan anak sholeh, amal jariyah dan ilmu yang bermanfaat adalah 3 hal yang harus dikejar sebelum ajal menjelang?
dengan menikah dan mencetak anak-anak sholeh saya berharap ketika mati nanti jenazah saya diperlakukan sesuai cara yang saya ajarkan kepada mereka, lalu doa untuk saya terlantun dari bibir dan hati mereka setiap usai sholat.
tentu saja masih banyak pahala yang akan mengalir ke saya ketika anak-anak saya melakukan kebaikan yang saya ajarkan pada mereka.
sebab terakhir. tentu ketika saya telah bertemu dengan calon yang sesuai kriteria di sini.
udah itu aja.